
Gunung api dapat terbentuk akibat dari pelelehan batuan yang terjadi di tempat - tempat tertentu tergantung tatanan tektoniknya. Gunung api dapat terbentuk pada zona pemekaran lantai samudra. Pada zona ini, gunung api muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan pegunungan yang mempunyai sistem rekahan pada kerak samudra tempat keluarnya magma dari atmosfer yang bersifat basaltis.
Magma yang keluar menjadi lava bantal dan membentuk tepian kerak samudra baru.
Gunung api juga dapat muncul pada zona penunjaman atau subduksi . Di antaranya gunung api dapat terbentuk bila kerak samudra menunjam ke bawah menuju kerak benua. Pada kedalaman tertentu, kerak samudra tersebut meleleh menjadi magma dan naik keatas menembus kerak benua. Kerak benua yang dilalui magma yang bersifat basaltik dari kerak samudra ikut meleleh sehingga terjadi pencampuran komposisi menjadi magma yang andesitik yang akhirnya keluar di permukaan kerak benua menjadi gunung api. Gunung api yang magmanya andesitik dapat meletus eksplosif, yaitu selain mengeluarkan lava pijar, gunung api tersebut dapat meledak dahsyat dengan menerbangkannya mulai dari bongkah batuan sampai yang berukuran abu.
Magma yang keluar menjadi lava bantal dan membentuk tepian kerak samudra baru.
Gunung api juga dapat muncul pada zona penunjaman atau subduksi . Di antaranya gunung api dapat terbentuk bila kerak samudra menunjam ke bawah menuju kerak benua. Pada kedalaman tertentu, kerak samudra tersebut meleleh menjadi magma dan naik keatas menembus kerak benua. Kerak benua yang dilalui magma yang bersifat basaltik dari kerak samudra ikut meleleh sehingga terjadi pencampuran komposisi menjadi magma yang andesitik yang akhirnya keluar di permukaan kerak benua menjadi gunung api. Gunung api yang magmanya andesitik dapat meletus eksplosif, yaitu selain mengeluarkan lava pijar, gunung api tersebut dapat meledak dahsyat dengan menerbangkannya mulai dari bongkah batuan sampai yang berukuran abu.
0 komentar:
Posting Komentar